CHOPRAL UNTIDAR, SOLUSI POLUSI UDARA DARI MAHASISWA UNTIDAR

CHOPRAL UNTIDAR, SOLUSI POLUSI UDARA DARI MAHASISWA UNTIDAR

Foto: Foto tim PKM-KC CHOPRAL


Magelang – Mahasiswa Untidar kembali memberikan inovasi perkembangan teknologi. Setelah sebelumnya hadir dengan protoype mobil hemat energi “Elang Untidar”, kini mereka memberikan inovasi sebagai solusi bagi permasalahan polusi udara, ”Chopral”. Inovasi ini sebagai bentuk kesadaran mahasiswa terhadap tingginya tingkat polusi udara terutama di kawasan industri.

Di kutip dari lama detik.com, Indonesia menduduki peringkat ke-8 negara dengan tingkat polusi udara paling mematikan di dunia. Hal tersebut dipengaruhi oleh perkembangan kawasan  industri di Indonesia. Tingginya tingkat polusi udara berimbas pada meningkatnya tingkat kematian  rata-rata yang mencapai 50.000 jiwa.

Berangkat dari permasalahan tersebut, melalui Program Kreativitas Mahasiswa – Karya Cipta (PKM KC), Luthfi Sahal (Teknik Sipil), Tegar Adi Prabowo (Teknik Mesin), dan Ahmad Choirul (Teknik Mesin),  berhasil menciptakan sebuah prototype sebagai solusi menetralisir asap hitam sisa pembakaran dari cerobong pabrik. Alat ini dikenal dengan “Chopral”,  Innovation Industrial Smoke Filter Berbasis Filtrasi dan Injeksi Sebagai Solusi Menetralisir Asap Hitam Sisa Pembakaran Dari Cerobong Pabrik Dengan Metode Memperpanjang Lintasan.

 Foto:Pprototype CHOPRAL


“Berawal dari keresahan saya saat melintasi kawasan  industri, saya merasa menghirup udara di sana terasa sesak dan sangat tidak nyaman untuk bernafas. Mulai terpikirkan bagaimana rasanya hidup dan tinggal di tempat yang untuk bernafas pun sulit. Akhirnya saya mendapatkan ide untuk bagaimana mengatasi keadaan yang sangat miris di atas dengan menuangkan gagasan di ajang Program Kreativitas Mahasiswa” ujar Ketua PKM-KC, Luthfi  Sahal.

Proses pembuatan Chopral oleh salah satu anggota tim PKM-KC Untidar.


Cara kerja dari prototype  ini terbilang cukup sederhana. Menurut Tegar, cara kerja prototype ini yakni dengan menyaring asap hitam sisa pembakaran pabrik dengan membuat lintasan  berkelok dengan tujuan memperpanjang lintasan asap. Alat berbasis filtrasi dan injeksi ini juga mempunyai peranan penting  yaitu asap akan  melewati beberapa filter yang didesain untuk menyaring asap yang selanjutnya akan diinjeksikan zat cair. Dari beberapa proses filtrasi dan injeksi tersebut, diharapkan kandungan berbahaya pada asap akan berkurang, sehingga aman untuk masuk dalam tubuh manusia.

“Kami mempunyai harapan besar, prototype ini nantinya dapat di realisasikan menjadi alat sungguhan yang bisa di aplikasikan ke prabik-pabrik industri di Magelang khususnya dan di Indonesia umumnya” ujar Choirul. 

(lsh)


I BUILT MY SITE FOR FREE USING